Tips menulis berita bagi wartawan pemula. Beberapa orang jadi
jurnalis adalah tugas yang sangat berat, padahal jika sering latihan dan mau berusaha itu bukannlah
suatu perkerjaan yang susah.
Hal paling membuat wartawan pemula itu susah adalah tidak
adanya ide, tidak tahu-menahu apa yang ingin ditulis. Langsung saja jangan
banyak basa-basi kita simak bagaimana cara yang menjadi jurnalis andal bagi pemula.
Selain memahami 5w+H ada hal-hal lain yang juga harus
dipelajari oleh jurnalis pemula, seperti belajar menulis piramida terbalik,
artinya dalam menulis sebuah berita hal yang paling penting itu berada di atas.
Simak penjelasan lengkap di bawah ini:
1. Menulis dengan jujur
Berbohong sangat tidak dianjurkan menjadi wartawan, misalnya
tiga orang meninggal, jangan ditulis 13 orang, tapi cobalah memberikan
informasi yang bisa dipercaya dan akurat. Reporter yang meliput berita di lapangan harus
independen, dan jangan bersikap memihak.
Tanda baca, titk,
koma, dan piramida terbalik, ini salah satu hal yang sangat fatal, bila salah
anda membuat laporan maka editor juga
tidak paham dan akhirnya beritanya salah, bisa kacau balau dan membuat bingun pembaca.
2. Dengarkan yang baik, gunakan alat untuk merekam, tidak
mengandalkan ingatan.
Tidak jarang kita melihat reporter koran yang baru belajar
meliput berita di lapangan dengan tidak mencatat, padahal ingatan manusia
sangat terbatas, walaupun ingatan super sekali, tidak semua hal bisa diingat
dalam otak, bahkan ada yang hanya melihat dari jauh dan langsung membuat sebuah berita,
dari jarak dekat saja bisa salah apalagi dari jauh.
Masalah besar yang kerap terjadi pada wartawan pemula adalah
malas bertanya, ada juga yang masih
tidak berani untuk bertanya, maka tak heran dalam sebuah berita yang dilliput
oleh wartawan pemula masih ada yang salah, seperti nama orang, tempat tinggal dan
lain-lain yang berhubungan dengan liputan.
3. Menulis dalam kalimat yang jelas, jernih, lengkap dan jelas
Redaktur koran harian akan membiarkan naskah berita reporter
yang ditulis dengan kalimat yang membingungkan, karena dia dikejar tenggat
menyelesaikan halamannya. Misalnya menulis berita perampokan, maka tulis dengan
benar, siapa yang merampok, siapa yang kena rampok, apa yang dirampok, jangan
membahas masalah lain dulu atau ngawur kemana-mana.
hal yang paling utama ditulis adalah apa dan siapa, baru kemudian di
mana, kapan dan yang lain sebagainya. Tidak menulis “Menurut Desi, bla-bla-bla…” tanpa dijelaskan
siapa Desi itu, apa dia itu demonstran, pelaku, penonton, atau polisi.
Banyak saya melihat pembaca bingung saat menerjemahkan, “Seperti apa maksud
berita ini, tidak jelas. ”Berita wajib ditulis dengan kalimat yang jelas. Susunlah kalimat-kalimat tunggal, dan sebisa mungkin hindari memakai anak
kalimat, karena akan membuat pembaca tidak paham.
4.Fokus pada topik berita jangan seperti gado-gado
Meliput berita di
lapangan, reporter sudah wajib tahu apa topik atau sudut pandang laporannya.
jika meliput berita “kebakaran,” maka temuilah pihak yang terkait dengan isu itu. Selain wawancara dengan orang sekitar kejaadian, wawancarailah dengan pemadam jika
kebakaran itu melahap rumah atau sejenisnya.
5. Tulis dengan proporsional, jangan melebihi.
Ini salah satu
kelemahan banyak reporter media di daerah-daerah. Fakta yang didapat dari
lapangan ialah kadis perikanan sedang diselidiki kasus dugaan pelarian uang, Tapi ditulis " Dinas perikanan paling terkorup," jika ingin menulis
berita tentang dinas perikanan korupsi maka selidikilah sedetil-detilnya sebelum ada menjadikan sebagai berita.
6. Periksa kalimat kutipan, pernyataan off the record.
Jangan sampai beritamu digugat, kalau itu yang terjadi
berarti anda harus banyak belajar lagi, seandainya harus menulis kalimat
langsung, maka tulislah seperti yang diucapkan oleh narasumber. Misalnya dia
memberikan keterangan dalam bahasa Aceh, anda harus teliti dulu dalam
menerjemahkannya, jangan asal-asalan.
Saat melihat catatan atau mendengar rekaman wawancara, kebetulan anda bingung atau lupa mana bagian informasi yang merupakan pernyataan off the
record (tidak untuk ditulis) dan mana yang bukan, anda harus menunda dulu untuk
menulisnya, jangan terburu-buru, dan tanyakan kembali ke narasumbernya.
Wartawan media duduk di warung kopi, lalu ada seorang pencuri
menceritakan curiannya bersama kawan-kawan, lalu repeorter mengutip kalimat itu
dalam beritanya dengan menuliskan nama sipencuri tersebut. Jangan melakukan hal
seperti itu, anda harus menemukan pencuri itu untuk mewanwancara, jangan cari-cari masalah.
7.Yang terakhir, dan ini sangat sakral, Patuhilah kode etik
jurnalistik yang melarang wartawan melakukan untuk kopi paste atau plagiat berita
orang lain.
Jangan sekali-kali anda menjiplak berita dari koran lain atau
dari internet, ini sangat berbahaya, jika anda tidak punya ide maka
salat sunat dulu dua rakaat dan berdoa kepada tuhan agar ide-ide yang cerah
gemilang turun dari langit. Kadang dengan wartawan menganggap menjiplak berita
dari internet orang lain tidak tahu, padahal itu tidak benar. Bekerjalah dengan jujur